Trik sederhana mempertahankan romantisme rumah tangga anda tetap joss
Postingan ini saya dedikasikan untuk usia pernikahan kami yang ke-14, dan hari kelahiran saya ( 10 juni 1976) .semoga bahtera kami bisa bertahan sampai usia 28 lalu 42 kemudian 56 tahun dan akhirnya kami meregang nyawa dengan senyum bahagia dan anak2ku yang ditinggal akan merasa bangga dengan ayahnya.
Dan postingan ini bukan berarti kami sudah sempurna, justru ini adalah hasil dari sisi pahit perjalanan kami.
Pernikahan adalah Sunnah Rosul " Seperti yang beliau sabdakan :
" Nikah adalah sunahku, barang siapa yang tidak mengikuti sunahku maka dia bukanlah dari bagian dari (kaum)ku, Allah pun menjanjikan bahwa orang yang berumah tangga itu akan dicukupkan rejekinya.
“Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan
orang-orang yang layak (dinikahi) dari hamba-hamba sahayamu yang
laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan
mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi
Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)
Tapi ternyata pernikahan adalah bukan sesuatu yang mudah untuk dilewati. hanya untuk menikah saja semua manusia normal pasti bisa, tapi mempertahananya adalah sesuatu yang sulit, sehingga pernikahan diibaratkan bahtera yang akan berlayar di samudera luas yang akan bertemu dengan riak indah ombak laut, namun hati-hati, ombak ganas, badai besar samudera selalu mengintip sang nahkoda dan awaknya. Jika sang Nahkoda tidak sanggup melawan badai, maka niscaya bahteranya akan karam sebelum sampai tujuan yang diimpikan.
Apakah bahtera itu hanya tanggung jawab sang nahkoda. tentu tidak, semua awak dalam bahtera itu memiliki tanggung jawab yang sama. Kepala rumah tangga hanya sebuah istilah untuk memperjelas bahwa suami adalah pimpinan dalam keluarga, artinya tanggung jawab besar ada dipundak sang suami. sebagi pimpinan bukan berarti bisa semena-mena terhadap keluarga,pimpinan keluarga bukanlah raja,
artinya, semua yang ada dalam keluarga memiliki bagian2 yang sudah ditentukan porsinya, yang menjadi perhatian saya adalah, bagaimana membina rumah tangga sang indah, damai, saling menghargai, saling percaya satu sama lain.
Kembali kepada filsapat BAHTERA : semua awak bahtera memiliki tanggung jawab yang sama. yaitu memperrahankan agar bahtera tidak karam saat terjadi badai.
Ini mungkin tidak 100% benar tapi silahkan anda pelajari, cefmati, teori ini adalah pengalaman penulis yang berumah tangga selama hampi 14 tahun ( 18 Juni 2000 - saat ini) insya Allah sampai ajal menjemput.
1. Fahami tugas masing-masing dalam keluarga ( suami istri anak )
2. Hargai hasil kerja masing-masing( hasil masakan istri, atau gaji suami sekecil apapun )
3. Posisikan diri masing-masing dalam fitrah rumah tangga ( suami kepala keluarga, istri
penjaga keluarga ( maaf bukan satpam ya) ada hasits yang menjelaskan tentang itu
4. Jangan sekali-kali membandingkan suami / istri sendir dengan orang lain.
( tahanlah mulut anda untu tidak berkata bahwa JUPE itu seksi dan menggiurkan, sementara
istri anda ada di dekat anda)
5. Sebagai istri meminta adalah haq, tapi berusahalah menggunakan bahasa yang santun dalam
membicarakan keperluan rumah tangga.
6. yang tidak kalah penting adalah berusahalah untuk tidak membicarakan masalalu masing-
masing ( terutama menjelang tidur) karena itu akan merusak selera sex kita.
Mohon maaf jika masih banyak kuarngnya, silahkan anda lengkapi atau tulis di kolom komentar, jadi sayapun bisa belajar dari anda semua.
0 Response to "Trik sederhana mempertahankan romantisme rumah tangga anda tetap joss"
Post a Comment