-->

Kota Kelahiran Soekarno Blitar atau......


Dunia maya, netizen tiba-tiba dihebohkan dengan kota kelahiran Presiden pertama Indonesia Bapak Ir. Soekarno. Ketika Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam peringatan hari lahir Pancasila di Alun-Alun Kota Blitar, Jawa Timur pada 1 Juni 2015 mengatakan, "Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, Bapak Bangsa kita, Presiden Soekarno, hati saya selalu bergetar,"

Seperti sudah menjadi kebiasaan SEBAGIAN masyarakat kita, "kesalahan" Jokowi akan menjadi bahan renyah untuk membullynya di media dengan gegap gempita, seolah mereka menghadapi lawan yang lengah.

Fokus mereka tentu saja pada kalimat BLITAR KOTA KELAHIRAN PROKLAMATOR.
Sebagai warga negara yang baik dan cinta damai saya lebih memilih mempelajarai, menelusuri , karena saya yakin Pak Jokowi tidak asal bicara

Ternyata memang ada beberapa sumber yang menyebutkan kota kelahiran Soekarno adalah Blitar ada juga yang menyebutkan memang benar kota kelahiran Soekarno itu masih simpang siur.
Dalam resensi atas terbitnya autobiografi Sukarno: An Autobiography (As Told to Cindy Adams) yang dalam versi Bahasa Indonesia menjadi Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia, Paul van 't Veer sudah menyoroti kesimpangsiuran tempat di mana Soekarno lahir. 

Menurut Van 't Veer, juga seorang penulis biografi Soekarno: Kopstukken uit de Twintigste Eeuw (Soekarno: Tokoh Abad Ke-20), kesimpangsiuran tersebut ditemukan dalam biografi-biografi resmi Indonesia mengenai Soekarno. 

"Over de jeugd van Soekarno was tot nog toe weinig bekend. Officiële Indonesische biografieën bevatten volstrekt tegenstrijdige gegevens over zijn geboorteplaats, zijn schooltijd, en zijn vader. Hij zelf vertelt nu dat hij op 6 juni 1901 te Soerabaja geboren is (voordien werd vaak vermeld: Blitar) als zoon van een dorpsonderwijzer die Soekemi Sosrodihardjo heette en de adellijke titel van raden ('jonkheer') voerde. 

Mengenai masa belia Soekarno hingga saat ini kurang diketahui. Biografi-biografi resmi Indonesia mengandung data yang sepenuhnya saling bertentangan mengenai tempat lahir, masa sekolah, dan ayahnya. Dia sendiri sekarang menceritakan bahwa dia lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 (sebelumnya sering ditulis: Blitar) sebagai anak seorang guru desa bernama Soekemi Sosrodihardjo dan menyandang gelar bangsawan Raden (red)," (Sumber: Het Vrije Volk, Sabtu 4 Desember 1965). 

Dalam laman situsweb Tropenmuseum juga bisa ditemukan data yang menyebutkan bahwa Soekarno dilahirkan di Blitar. 

Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 juni 1901 – Jakarta, 21 juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesië... Soekarno (juga dieja sebagai Sukarno) lahir dengan nama Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901 - Jakarta, 21 Juni 1970) adalah presiden pertama Republik Indonesia." 

Dalam berita harian De Tijd "Soeharto Niet Bij Begrafenis Soekarno (Soeharto Tidak Hadiri Pemakaman Soekarno)" yang mewartakan saat Vader van Indonesie (Bapak Indonesia) itu wafat dan Soeharto tidak menghadiri pemakaman Sang Proklamator, juga bisa ditemukan tautan Blitar sebagai kota kelahirannya. 

De voormalige president Soekarno "Vader van Indonesië"... is ten grave gedragen vlakbij de stoffige provinciestad Blitar in Oost-Java waar hij bijna 69 jaar geleden werd geboren (Mantan presiden Soekarno "Bapak Indonesia" dimakamkan dekat kota provinsi Blitar yang berdebu di Jawa Timur di mana dia hampir 69 tahun lalu dilahirkan (De Tijd, Selasa 23 juni 1970). 

Jadi yang benar yang mana? 
Surabaya atau Blitar? 
Blitar atau Surabaya? 

JIka berfikir praktis , kita tak perlu repot dan membuang waktu menghujat sang pemimpin, Pak Karno kan punya keluarga, biar mereka yang menjelaskan, 
Kalau melihat tradisi orang Jawa yang mengutamakan perilaku yang baik dan benar, berbudi pekerti luhur dalam menjalani hidup, juga tradisi MUDIK, seperti itulah bila ada orang Jawa yang meninggal, ingin dimakamkan di TANAH KELAHIRANNYA, sebagai perwujudanan NGABEKTI pada SEDULUR PAPAT LIMA PANCER.

Orang-orang Blitar akan dengan bangga mengatakan Soekarno dilahirkan di Blitar, berpuluh-puluh tahun masyarakat Blitar lebih percaya cerita tutur leluhurnya, bila Presiden Soekarno memang KELAHIRAN BLITAR bukan kelahiran Surabaya.

Silahkan saja mempercayai sumber yang ada, walau Wikipedia masih bisa DIKOREKSI.

Para penulis buku sejarah yang paling banyak dari Belanda, konon menulis sejarah Indonesia demi kepentingan mereka sendiri, artinya masih diragukan kebenarannya, karena mereka pernah MENJAJAH Indonesia, tentu paham banyak sekali kelemahan para petinggi pada saat itu.

Jadi kota kelahiran Proklamator yang Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno masih ada kontroversi yang belum selesai. Presiden Jokowi dalam pidato pembukaannya, mungkinkah ingin membuka kembali kontroversi itu agar diteliti kembali?

Jadi buat apa menyalahkan Jokowi HATTRICK karena salah data, sementara kita sendiri tidah tahu datanya.

Jadi buat apa membully Presiden Jokowi, jika ternyata Jokowi tahu ada kontroversi kota kelahirannya Soekarno dalam dokumen resmi negara?

Masyarakat sebaiknya bisa bersikap BIJAKSANA, bukan mengedepankan SEMANGAT BERSELISIH atau bisa menyadari bahwa BUDAYA ADMINISTRASI kita memang dahulu sangat AMBURADUL. Terbukti, puluhan juta rakyat Indonesia sejak Soekarno hingga kini BELUM mempunyai Akta Kelahiran!

Salam NKRI Raya!

Penulis : Catetan Maz Toni 


0 Response to "Kota Kelahiran Soekarno Blitar atau......"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel