-->

Polemik penghentian Kurikulum 2013


Ibarat Bola Salju
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan, Kurikulum 2013 hanya akan diterapkan di 6.221 sekolah yang telah melaksanakan kurikulum baru itu selama tiga semester. Adapun sekolah lain harus kembali ke Kurikulum 2006. Keputusan mulai berlaku pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 atau Januari 2015.Berita tersebut sontak membuat geger dunia pendidikan Indonesia, padahal sebelumnya Pak Menteri menyatakan dia tidak akan terpengaruh sindrom ganti menteri ganti kurikulum. Saat ini ada sekitar 208.000 sekolah jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas dengan murid sekitar 31 juta orang.polemik itupun ibarat bola salju yang trus menggelinding, dan seperti biasanya akan bermuara di ranah perpolitikan indonesia.

Berikut beberapa pendapat dan reaksi tentang kurikulum 2013 yang membuat gempar dunia pendidikan karena rumitnya dalam proses penilaian, tapi dalam sekejap akan hilang kembali.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan untuk  menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan alasan  guru yang tidak siap, fasilitas sekolah minim, distribusi buku macet, serta evaluasi substansi dan implementasi Kurikulum 2013.dan alasan itu memang benar adanya,tapi reaksi yang muncul sangat beragam, sampai muhammad nuh sebagai bidan lahirnya kurikulum 2013 beraksi dengan cepat.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun menganggap Kurikulum 2013 telah menciptakan banyak pelajar yang "sok tahu". Hal itu mengacu pada peraturan yang mengharuskan pelajar untuk menguasai banyak materi pelajaran, tetapi tak menguasainya secara utuh.

Menurut Lasro Marbun Kadiskdik DKI , keharusan untuk mempelajari materi pelajaran yang banyak membuat pelajar menjadi tidak fokus. Akibatnya, kata dia, tak ada satu pun bidang mata pelajaran yang benar-benar dikuasai secara mendalam.

"(Kurikulum 2013) terlalu banyak mata pelajaran yang bikin pelajar tidak fokus. Kurikulum 2013 itu bikin pelajar banyak tahu, tapi sedikit-sedikit. Indonesia itu butuh yang sedikit tahu, tapi tuntas. Jangan banyak tahu tapi separuh-separuh, jadinya sok tahu," kata Lasro, di Balaikota Jakarta, Senin (8/12/2014).

Akan tetapi pendapat yang berlawanan muncul salahsatunya adalah Sejumlah guru menilai adanya sisi positif dari Kurikulum 2013. Kurikulum yang tercipta pada era Menteri Pendidikan Nasional M Nuh itu mampu memperbaiki sikap siswa menjadi lebih baik.

"Sikap siswanya terlihat berubah. Setiap guru menyampaikan aspek-aspek penilaian yang dibutuhkan, perilaku-perilaku yang semestinya diterapkan siswa dalam kelas," ujar staf Kurikulum SMP Suluh Jakarta, Juriani Almaida, SPd, kepada Antara News di Jakarta, Senin (8/12/2014).

2 Responses to "Polemik penghentian Kurikulum 2013 "

  1. Ktsp sudah mencakup nilai sikap. Dan lagi kenapa nilai harus dikonversi...?? Apa manfaatnya...??? Jangan ragu hentikan kurikulum 2013.

    ReplyDelete
  2. Hentikan k13. Demi masa depan anak bangsa... jangan demi anggaran, kepala dinas, ato anggota dprri komisi x.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel